Kabar Ambon

Tuesday, 23 July 2013

Ambon - MW (36), salah satu karyawan M3 Digital Printing yang terletak di Jalan Tulukabessy Nomor 32, atau tepatnya di depan Hotel Josiba Kawasan Mardika, Kecamatan Siri­mau, Kota Ambon ditemukan oleh rekan kerjanya dalam kondisi tidak bernyawa, Senin (22/7).

Pria asal kota Angin Mamiri Makassar ini ditemukan dalam kondisi tubuh yang sudah berbau di ruang kerjanya sekitar pukul 10.00 WIT dengan posisi tubuh terlentang dengan tangan menutup hidungnya.

Kepada wartawan di tempat kejadian perkara (TKP), Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, AKBP I Putu Alit Bintang Juliana menjelaskan, MW diketahui sudah meninggal oleh rekan kerjanya.

Menurut Bintang, rekan kerja MW yang sejak pagi masuk kantor curiga, pintu kantor belum juga dibuka sampai pukul 10.00 WIT. Karena curiga lantaran korban yang meme­gang kunci kantor.

Kecurigaan terhadap korban terbukti sete­lah pintu digedor tidak kunjung dibuka. Kemu­dian atas inisiatifnya, salah satu pintu ruangan didobrak dan ternyata korban sudah tidak bernyawa di dalam ruangannya. 

"Jadi korban itu pengawas di Ambon, asal Makasar. Untuk sementara dapat kami ambil keterangan dari saksi yang melihat toko ini dibuka sejak Senin-Sabtu  kecuali Minggu tutup, katanya punya riwayat penyakit asma," jelas Bintang.

Dikatakan, hasil pengamatan sementara, tidak ditemukan adanya tanda-tanda keke­rasan di tubuh korban. Sehingga untuk memas­tikan apakah korban memiliki riwayat asma, Polres Ambon sementara menghubungi keluarga korban untuk memastikannya.

"Kita lihat di TKP memang belum ada tanda-tanda kekerasan fisik. Saat ini kita masih dalam proses penyidikan karena kita harus otopsi dulu. Memang ada riwayat dari sang korban ini sakit asma. Ruangan dimana korban ditemukan juga tertutup dan tidak ada udara yang masuk. Saat ditemukan juga korban sudah mengigit lidahnya," akui Bintang.

Diperkirakan korban sudah meninggal sejak Minggu (21/7), hal itu ditandai dengan tubuh korban yang sudah mu­lai berbau. "Kemungkinan su­dah satu hari meninggal. Kita semen­tara menghubungi keluarga korban. Dan untuk kepastiannya, kita harus menunggu hasil otopsi," ujarnya.

Pantauan Siwalima, proses olah TKP mendapatkan perhatian dan pengamanan ketak oleh personil Polres Ambon dibantu pasukan reak­si cepat (PRC). TKP juga diberikan police line guna keperluan penye­lidikan lebih lanjut. (S-27)