Kabar Ambon

AMBON - BERITA MALUKU. Dipengaruhi panjangnya rentang kendali, buruknya pelayanan, minimnya infrastruktur dan tenaga medis, angka kematian ibu hamil di Kecamatan Mdona Hyera, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), relatif tinggi dari waktu ke waktu.

Saat ini ada dua Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Mahaleta dan Lelang, pusat kecamatan Mdona Hyera. Namun, Pusat Kesehatan Pembantu Perdesaan (Pustudes) maupun Poliklinik Desa (Polides) di wilayah itu masih kekurangan tenaga medis maupun stok obat-obatan untuk melayani masyarakat (pasien).

''Karena jarang difungsikan, ada Pustu dan Polides di Desa Regoha dusun-dusunnya maupun di Desa Elo dan dusun-dusunya sudah seperti kandang ternak, terutama kambing. Padahal, Pustu-pustu maupun Polides-polides itu dibangun dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) MBD,'' ungkap anggota DPRD MBD As Tunay kepada media ini di Ambon, Jumat, 19 Juli 2013.

Mestinya, kata Tunay, ketika infrastruktur kesehatan dibangun, hal itu ditindaklanjuti Pemerintah Kabupaten MBD dengan penempatan tenaga-tenaga medis dan pendistribusian obat-obatan. ''Karena tak ada tenaga medis, banyak ibu hamil yang meninggal dalam perjalanan setelah pendarahan. Selain itu, banyak juga bayi terkena virus malaria yang meninggal di jalan karena lambatnya pertolongan sebagai akibat tak ada jalan maupun jauhnya pusat pelayanan. Ini belum termasuk warga yang meninggal karena digigit hewan maupun terjatuh karena panjangnya rentang kendali pelayanan. Bayangkan, warga yang membutuhkan bantuan harus datang ke pusat kecamatan yang jaraknya 11 Km. Yang menyedihkan kalau pasien pemakai kartu Jamkesmas yang butuh pertolongan mendadak harus membayar mahal biaya speedboat maupun ketinting di tengah kondisi laut yang bergelombang,'' tuturnya prihatin.

Karena itu, ujar Tunay, dalam rekrutan pegawai mesti difokuskan untuk memperbanyak pengangkatan tenaga kesehatan dan guru. ''Minimal untuk saat ini ditempatkan tenaga media di masing-masing Pustudes maupun Poliklinik Desa. Saya dengar Komisi B DPRD MBD telah memintakan hal ini ke Dinas Kesehatan MBD, tapi sampai saat ini belum ada respons positif dari kepala dinas,'' pungkasnya. (rony samloy)