Posko Pemantau Way Ela Dibangun di Seith
Posted by Admin at 20.26 | Categorized as
Saturday, 20 July 2013
Walau Berstatus Awas, Masyarakat Belum Dievakuasi
Ambon - Guna mengantisipasi meluapnya Natural Dam Way Ela, di Negeri Lima Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), posko pemantau sudah dibangun sejak Kamis (18/7) di Negeri Seith.
Hal itu diakui Komandan Satgas Tanggap Darurat Bencana dan Pasca Bencana Natural Dam Way Ela, Kolonel Inf Asep Kurnaedi, kepada Siwalima, Jumat (19/7). Kurnaedi yang adalah Danrem 151/Binaya itu memilih Desa Seith sebagai lokasi pembangunan Posko pemantau, karena lokasinya luas dan bisa menampung banyak orang.
"Sudah kita bangun posko sejak kemarin (kamis-red). Dibangun di Seith karena lokasinya besar dan bisa menampung banyak. Hanya satu posko saja sudah bisa menampung," jelasnya.
Meski begitu, dikatakan sampai saat ini masyarakat belum dievakuasi. Masyarakat masih berdiam di rumahnya masing-masing sampai ada aba-aba baru dievakuasi. "Kemarin (kamis-red semua dinas-dinas terkait sudah mulai berdatangan di posko pemantau. Tetapi masyarakat masih berdiam di rumah masing-masing. Belum ada proses evakuasi. Tunggu sampai ada aba-aba baru evakuasi," ujar Kurnaedi.
Sementara Pemerintah Provinsi Maluku juga telah mengambil langkah antisipatif untuk mencegah bobolnya Natural Dam Way Ela. Langkah antisipatif tersebut dilakukan guna menghindarkan berbagai hal yang tidak diinginkan terjadi pada masyarakat yang ada di desa Negeri Lima dan sekitarnya.
"Saya sudah dengar status Way Ela yang tadinya siaga kini telah masuk pada posisi awas. Kalau mengenai antiipasinya, kami Pemerintah Provinsi Maluku sudah mengambil langkah antisipatif ," ungkap Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu kepada Siwalima, disela-sela peringatan HUT Koperasi Indonesia ke-66, di Lapangan Merdeka, Ambon, Kamis (18/7).
Untuk diketahui, debit air Dam Way Ela terus menunjukan peningkatan. Jika sebelumnya di musim penghujan ini statusnya terus meningkat hingga berada pada titik waspada, maka terhitung sejak Selasa (16/7), bendungan yang terjadi secara alamia itu statusnya naik yakni berada pada titik awas.
"Sampai kemarin (Selasa Red), TMA : 190.20 m.dpl dengan debet rembesan 0.614 meter kubik per detik dengan jumlah titik rembesan 42 titik. Untuk referensi, TMA : 188.00 Status Waspada, TMA : 189.00 Status Siaga , TMA : 191.00 Status Awas. Dengan demikian, tinggal sedikit saja, Way Ela berstatus awas," ungkap Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku kepada Siwalima di ruang kerjanya, Selasa (16/7).
Sebelumnya Natural Dam Way Ela terus meningkat seiring intensitas hujan terus mengguyur Negeri Lima Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah (Malteng). Status Dam Way Ela terus berubah, dimana sampai dengan Selasa (9/7), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menetapkan danau yang terbentuk secara alamia di puncak gunung itu berstatus siaga.
Hal itu diungkapkan Sekretaris BPBD, Kifli Wakano kepada Siwalima Selasa (9/7). Menurutnya, intensitas hujan dan angin yang terus terjadi di Negeri Lima, telah berdampak pada natural Dam Way Ela yang sebelumnya berstatus waspada kini telah berubah menjadi siaga.
Semula kata Wakano, TMA : 188.427 mendekati status siaga, tapi pada Selasa (9/7), Peilscale MA : 7.37 m Elv TMA : 189.05 m.dpl V-notch : 0.849 m3/det. Rembesan 42 ttk, pos hujan bawah 0 mm, pos hujan atas 0 mm data curah hujan daimbil 8/7 sore angin sedang dan cuaca hujan dan intensitas sedang.
Dimana debit air per 9 Juli 2013 siang Peilscale MA : 7.37 m Elv TMA : 189.05 m.dpl V-notch : 0.849 m3/det. Rembesan 42 ttk, pos hujan bawah 0 mm, pos hujan atas 0 mm data curah hujan daimbil 8/7 sore angin sedang dan cuaca hujan dan intensitas sedang. "Karena itu status Way Ela kini berubah menjadi siaga," jelas Wakano.
Untuk diketahui, sebelumnya status Dam Way Ela adalah waspada. Komandan Satgas Tanggap Darurat Bencana dan Pasca Bencana, Kolonel Inf Asep Kurnaedi kepada wartawan di sela-sela ramah tamah dan pisah sambut, Komandan Kodim 1504 Ambon, Selasa (2/7), di Baileo Slamet Riyadi, Ambon, menjelaskan, status waspada ditetapkan sejak kemarin pagi dengan peilscale MA:6,38 M Elv TMA:188,06 M dpl V-notch: 0,57 m3/det, dan dengan rembesan 42 titik.
"Saya sudah koordinasi dengan gubernur, Pemkab Malteng dan SKPD yang tergabung dalam penanggulangan bencana Way Ela. Tidak usah terlalu takut karena saya akan mencoba menambah pekerja pompa air, dan sudah ada pasukan disana. Memang debit semakin meningkat, karena curah hujan yang tinggi," jelas Kurnaedi.
Kondisi ini lanjut Kurnaedi akan dilihat dan jika semakin buruk maka akan dilakukan tindakan awal dengan mulai mengevakuasi masyarakat. "Mungkin segera dievaluasi tetapi kita akan lihat nanti perkembangannya. Hari ini (kemarin-red) saya breafing awal kepada seluruh kepala dinas yang tergabung dalam penanggulangan bencana alam untuk menyiapkan diri, baik Dinas Kesehatan, PU dan sebagainya. Intinya statusnya baru masuk waspada," tandas Danrem 151/Binaiya ini.
Kurnaedi meminta masyarakat Negeri Lima untuk tetap tenang dan ikuti petunjuk yang dileluarkan oleh satuan tugas. "Yang pertama kita siapkan personil maupun organisasi yang terlibat. Material juga disiapkan termasuk tenda maupun makanan, kendaraan pelayanan kesehatan, dan lainnya akan tetapi belum digelar sampai kita lihat perkembangan situasi kedepan. Masyarakat saya minta tenang dan ikuti petunjuk satgas," pinta Kurnaedi.
Sebelumnya, untuk meningkatkan kemampuan komando siaga darurat bencana Natural Dam Way Ela dan kesiapan Warga Negeri Lima dan Negeri Seith, maka digelar Geladi Lapang Penanganan Bencana Alam Natural Dam Way Ela, Sabtu (2/2) dengan melibatkan ribuan orang.
Tercatat sebanyak 1.800 peserta dilibatkan dalam simulasi tersebut yang terdiri dari tim SAR gabungan maupun warga Negeri Lima yang dikoordinir Komandan Satgas Tanggap Darurat Bencana dan Pasca Bencana yang juga Danrem 151/Binaiya, Kolonel Inf Asep Kurnaedi. Simulasi ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan jebolnya bendungan Way Ela yang hanya berjarak 2,5 km dari perkampungan warga. (S-27/S-38)

Siwalima 01 Jan, 1970
-
Source: http://www.siwalimanews.com/post/posko_pemantau_way_ela_dibangun_di_seith
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com