Kabar Ambon

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!

MOLUKEN, Ambon: Presiden Komite Pro Rakyat (KOMPOR) Maluku, Subhan Palisoa, mengecam sikap Kepala Balai Sungai Maluku dan Maluku Utara, Muhammad marasabessy, yang tidak tanggap dengan isu bakal adanya jebolnya tanggul bendungan Wae Ela pada tanggal 25 Juli 2013..

Seperti diketahui, informasi adanya jebolnya tanggul Wae Ela di Desa Negeri Lima, Kecamaatn Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah,  telah diperkirakan petugas yang ada di lapangan bahwa bendungan Wae Ela bakal jebol pada tanggal 25 Juli 2013, namun saat itu dibantah oleh Marasabessy. Saat itu lewat pernyataannya di media masa, Marasabessy, membantah, bahwa tidak benar kalau bendungan Wae Ela itu bakal jebol pada tanggal 25 Juli itu, namun kenyataannya berkata lain, bendungan Wae Ela itu benar-benar jebol.

Terkait dengan hal tersebut, Palisoa minta supaya Marasabessy harus betanggungjawab dan selanjutnya harus dievaluasi oleh atasannya terkait peristiwa ini. Marasabessy selaku kepala balai sungai di daerah ini dinilai tidak peka atas peristiwa alam itu. " Seharusnya kalau ada isu bakal jebolnya tanggul Wae Ela harus segera disikapi secara cepat bukan membantahnya. Jadi apa kenyataannya, masyarakat Desa Negeri Lima saat ini telah mengungsi dan rumah mereka pun hancur," kata Palisoa kepada Moluken.com, Jumat (26/07), siang.

" Saya selaku masyarakat sangat kecewa atas sikap pak Marasabessy selaku Kepala Balai Sungai Maluku dan Maluku Utara yang tidak mau mendengarkan suara petugas di lapangan. Perkiraan para petugas lapangan itu pun kemudian terbukti jua. Marasabessy memang tidak tanggap dalam menyikapi setiap perkembangan yang terjadi di bendungan Wae Ela itu," cetus Palisoa. (Qin)

Yang Menarik: