Kabar Ambon

AMBON,Tribun Maluku.Com : Senin (22/7) pukul 10. Wit pagi warga Mardika Ambon, dikejutkan dengan penemuan mayat M. Wahyudi,(36) warga asal makasar, di ruang tempat kerjanya M3 Digital Printing yang juga merupakan tempat tinggalnya di jalan Tulukabessy depan Hotel Joshiba Ambon.

Menurut Kapolres pulau Ambon dan Pp Lease, AKBP. I Dewa Putu Alit Bintang Juliana di TKP kepada wartawan menyampaikan kalau dari laporan masyarakat kalau pada jam 10 Wit ditemukan seorang mayat bernama M Wahyudi, yang juga merupakan pengawas pada usaha tersebut.

Informasi dari saksi yang sudah di periksa kalau menyatakan kalau toko tersebut buka dari senin sampai dengan sabtu, dimana terakhir kalau sabtu itu mereka masih melakukan aktifitas.

Saksi mengetahui pada saat mau masuk kerja tetapi pintu masih ditutup, karena korban yang memegang kunci, tetapi sampai jam 9 belum dibuka, oleh salah satu saksi yang juga merupakan karyawannya langsung memanjat naik ke lantai dua untuk mengecek.

Setelah diatas, saksi langsung mendobrak pintu dan menemui korban sudah tidak bernyawa, dalam posisi tengadah dan tangan menutup hidung.

Bintang menambahkan dari hasil olah TKP, sementara dari fisik dapat dilihat belum ada tanda-tanda kekerasan, dengan demikian masih dalam proses penyidikan karena harus melakukan otopsi.

Ia menambahkan, informasi yang didapat korban tersebut mengidap sakit asma, dan dapat disimpulkan bisa jadi kalau korban meninggal disebabkan sakit asma, karena ruangan dimana korban meninggal tertutup.

"Korban ini menggigit lidahnya, biasanya orang menggigit lidah ada beberapa temuan atau factor, seperti sakit ayan, ataupun keracunan, tadi saya sempat konfirmasi dengan seorang dokter tanda-tanda dilapangan seperti itu, biasanya itu keracunan,"ungkapnya.

Dikatakan, mayat yang ditemukan tersebut sudah bau, kemungkinan korban meninggal sudah lebih dari satu hari.

Sementara itu menurut salah satu warga sekitar yang enggan namanya disebutkan menjelaskan kalau korban adalah seorang pendiam dan murah senyum terhadap tetangganya.

Diakuinya kalau pada hari minggu pagi beberapa rekan korban menghubungi tetapi hpnya tidak diangkat dan mereka berpikir kalau korban mungkin sementara tidur maka tidak diganggu lagi. (TM_05)