Petani Beralih Profesi, Produksi Padi Kabupaten Buru Turun Drastis
"Produksi padi oleh para petani di Kabupaten Buru itu terus turun drastis akibat banyak dari mereka yang beralih profesi menjadi penambang emas," kata Kadistan Maluku, Diana Padang di Ambon, Selasa 23 Juli 2013 kemarin.
Akibatnya pihak Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Maluku hanya menargetkan hasil produksi padi sebanyak 98 ton Gabah Kering Giling (GKG) pada tahun 2013.
Dia mencontohkan target produksi padi dalam tahun 2012 sebesar 115 ton GKG, namun yang bisa direalisasi hanyalah 84 ton sehingga kondisi ini membuat pihak Distan Maluku tidak bisa mematok target produksi yang lebih tinggi untuk tahun ini.
Apalagi sekitar 1.000 hektare lebih lahan sawah yang tidak lagi ditanami bibit padi akibat minimnya jumlah petani saat ini sehingga kondisi ini juga telah disampaikan kepada Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian
Padahal Pulau Buru sudah ditetapkan pemerintah sebagai salah daerah penghasil atau lumbung padi di Maluku sehingga pengembangan areal persawahan dalam skala besar juga dilakukan serta didukung pembangunan irigasi yang memadai.
Sayangnya keberadaan logam mulia yang tersebar pada beberapa kawasan di Pulau Buru membuat para petani beralih profesi menjadi penambang karena lebih cepat mendapatkan hasil dalam jumlah besar, meski resiko kecelakaan di lokasi tambang akibat longsor dan gas asam atau bentrokan sangat tinggi.
"Distan Maluku juga telah berkoordinasi dengan Distan Kabupaten Buru untuk mengantisipasi masalah tersebut dengan memberikan bantuan alat-alat pertanian berupa mesin tanam padi dan mesin panen padi yang sudah disalurkan sejak tahun lalu," katanya.
Langkah ini dimaksud untuk menangani masalah kekurangan tenaga di lahan persawahan yang sudah ditinggalkan sebagian besar petani, akibat beralih profesi sebagai penambang. (ant/bm 10)

berita Maluku 24 Jul, 2013
-
Source: http://www.beritamaluku.com/2013/07/petani-beralih-profesi-produksi-padi.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com