Rp650 M untuk Hadapi Lebaran: BI Maluku Antisipasi Kebutuhan Transaksi Secara Tunai dan Non Tunai

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
AMBON - BERITA MALUKU. Menyambut bulan Ramadhan dan idul Fitri 1434 hijriah tahun 2013, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku telah mengantisipasi kebutuhan transaksi masyarakat dengan mempersiapkan sistem pembayaran tunai maupun non tunai, kata Kepala Perwakilan BI Provinsi Maluku, Wuryanto yang juga selaku Deputi Direktur BI, saat berbuka puasa bersama sejumlah wartawan di RM. Sari Gurih, Kamis 25 Juli 2013.

Menurut Wuryanto, pihaknya telah melakukan berbagai langkah dalam rangka memenuhi kebutuhan uang tunai dengan cara mengoptimalkan distribusi dan persediaan uang tunai di BI.

"Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, selama periode Ramadhan dan Idul Fitri umumnya, terjadi peningkatan kebutuhan uang tunai dan non tunai. Karena itu pada tahun ini diperkirakan akan terjadi kenaikan sekitar 30 persen, antara lain dipengaruhi oleh faktor pembagian gaji ke - 13 PNS/TNI/Polri dan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM)," jelas Wurlanto yang juga didampingi beberapa stafnya.

Menurutnya, BI memproyeksikan kebutuhan uang masyarakat periode Ramadhan dan Idul Fitri 2013 sebesar Rp650 Milyar atau meningkat Rp150 Milyar dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya.

"Kebutuhan Uang Pecahan Besar (UPB) diproyeksikan sebesar Rp600 Milyar dan Uang Pecahan Kecil (UPK) diproyeksikan sebesar Rp50 Milyar. BI meyakini dapat memenuhi kebutuhan uang periode Ramadhan dan Lebaran tahun ini, baik dari sisi jumlah total maupun jumlah per pecahan," ungkapnya.

Saat ini infrastruktur dan layanan sistem pembayaran non tunai juga telah disiapkan untuk mengantisipasi peningkatan transaksi pembayaran non tunai (RTGS, kliring) yang volume transaksinya selalu meningkat rata-rata 17 persen di atas transaksi normal harian.

Untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut, sejak 1 Mei 2013 lalu, batas maksimum transfer dana melalui kliring telah ditingkatkan hingga Rp500 juta per transaksi. Batas ini juga didukung dengan sistem transfer dana close to real time "Si Kilat" (Sistem Kliring Kini Lebih Cepat). Kliring diharapkan dapat menjadi alternatif bertransaksi secara lebih cepat dan murah.

Dalam menghadapi lonjakan transaksi RTGS dan kliring ini, pihak BI bersama dengan perbankan akan saling bekerjasama dan bahkan akan menambah jam layanan operasional apabila diperlukan.

Disamping itu untuk memfasilitasi kebutuhan transfer dana, per tanggal 15 Juli 2013, transfer dana antara jaringan pembayaran domestik (melibatkan perbankan anggota dari jaringan ALTO, ATM BERSAMA dan PRIMA) serta transfer dari orang ke orang (P to P transfer) melalui operator telekomunikasi (Indosat, Telkomsel dan XL) sudah dapat digunakan.

Dijelaskan Wuryanto, untuk memenuhi kebutuhan UPK masyarakat di wilayah kota Ambon dan sekitarnya, BI bekerjasama dengan empat bank umum (Bank Maluku, Bank Mandiri, BNI dan BCA) juga telah menyediakan layanan penukaran.

Selain itu menurutnya, BI pun juga telah menambah layanan kas keliling dalam kota empat kali dalam Bulan Ramadhan ini, yaitu di pasar Mardika, Ambon Plaza dan pasar Passo.

"Layanan terakhir kas keliling penukaran uang kecil akan dilakukan pada tanggal 31 Juli 2013 di tiga tempat tersebut, Sementara layanan penukaran uang kecil di kantor BI dan empat bank umum akan dilayani sampai dengan hari Jumat tanggal 2 Agustus 2013. Seluruh layanan penukaran ini bersifat cuma-cuma," ungkap Wuryanto. (bm 10)

Pulpit rock

berita Maluku 25 Jul, 2013


-
Source: http://www.beritamaluku.com/2013/07/rp650-m-untuk-warga-maluku-hadapi.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

0 komentar: