Tinggi Air Lampaui Batas, Waduk Wai Ela Status Awas
"Saat ini TMA mencapai 191,41 meter dengan elevasi puncak 215 meter," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Kifly Wakanno, ketika dikonfirmasi, Kamis 18 Juli 2013.
TMA dengan 188 meter berstatus waspada, sedangkan siaga dengan ketinggian 189 meter.
"TMA lebih dari standar status awas itu karena curah hujan yang tinggi membuat air meluap," ujarnya.
Hanya saja dengan TMA melampaui status awas ternyata belum ada warga desa Negeri Lima yang mengungsi.
"Warga masih beraktivitas sebagaimana biasanya dan tidak terpengaruh status awas. Bahkan, mempertanyakan TMA posisi berapa terjadi ancaman waduk jebol," kata Kifly.
Karena itu, status awas yang tidak dibarengi dengan warga mengungsi akan dikonsultasikan dengan tim dari Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PU.
Tim melakukan peninjauan untuk mengkaji penerapan langkah - langkah darurat, menyikapi TMA terus bertambah sehubungan hujan yang musimnya sejak 1 Mei hingga awal Agustus 2013.
"Minimal ada kepastian TMA pada posisi berapa meter sudah harus mengungsi ke daerah aman yang telah disosialisasikan pada 4.817 jiwa warga desa Negeri Lima sehingga tidak menimbulkan keresahan," ujar Kifly.
Waduk Wai Ela terbentuk karena longsor bukit akibat curah hujan yang tinggi pada 13 Juli 2012. Material longsoran berupa tanah dan bebatuan dengan volume yang sangat besar menutup total aliran sungai Wai Ela.
Longsoran tersebut mengakibatkan sungai Wai Ela membentuk natural dam dengan dimensi panjang mencapai 1.000 meter, lebar 200 meter dan tinggi 210 m dengan volume longsoran diperkirakan sekitar 10 juta m3. Waduk tersebut memiliki volume air mencapai 19,8 juta m3 pada elevasi puncak 215 m.
Jarak waduk dengan desa Negeri Lima sekitar 2,4 Km. Jika jebol waktu tempuh dari waduk ke desa Negeri Lima kurang lebih 2 menit 40 detik. Kecepatan aliran 11 meter per detik. Tinggi banjir 20 m dari badan sungai.
Gubernur Maluku Karel Albert telah melakukan koordinasi dan memastikan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi kemungkinan terburuk. Upaya telah dilakukan antara lain sosialisasi, pemasangan rambu, penyedotan, monitoring, penguatan tanggul, geladi lapang pada 2 Februari 2013, sedangkan Posko Siaga Darurat di desa Seith.
Kadis Pu Maluku Ismael Usemahu mengakui musim hujan sejak 1 Mei 2013 turut mempengaruhi realisasi perampungan spillway (bangunan pelimpah air) karena pengangkutan material dari desa Negeri Lima ke lokasi waduk mencapai 2,5 meter.
Realisasi spillway saat ini mencapai 71 persen dan dijadwalkan rampung fisiknya pada awal Agustus 2013.
Spillway berdasarkan kerja sama Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PU dan JICA berfungsi bila TMA mencapai 194,5 meter.
Kerja sama ini diarahkan untuk mengembangkan waduk Wai Ela menjadi natural dam (bendungan alam) karena tercatat merupakan yang terbesar di Indonesia.
Natural dam Wai Ela merupakan yang terbesar dari semua waduk yang terbentuk secara alamiah di Tanah Air, bahkan di Asia juga tidak ada yang sebesar ini.
Natural dam Wai Ela diprogramkan untuk penyiapan air baku, objek wisata, budi daya perikanan darat, dan pembangkit listrik tenaga air. (ant/bm 10)

berita Maluku 18 Jul, 2013
-
Source: http://www.beritamaluku.com/2013/07/tinggi-air-lampaui-batas-waduk-wai-ela.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com