Antisipasi Way Ela

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!

Thursday, 25 July 2013

Ratusan Warga Mengungsi

Ambon - Ketakutan masyarakat terhadap kondisi Dam Way Ela menyusul in­­tensitas hujan yang terus meng­guyur Pulau Ambon mulai terasa. Ini setelah debit air di bendungan yang terjadi secara alamia itu perlahan namun pasti mulai menunjukan ancaman bagi masyarakat di sekitarnya.

Permukaan tanda masuk air (TMA) sejak hujan yang mengguyur Pulau Ambon Rabu (24/7), terus meningkat bahkan sudah mele­wati ambang batas alias titik awas, namun demikian pihak terkait masih menganggap aman.

Alhasil warga panik dan memilih meng­ungsi. Eful Mahulau, salah satu warga Negeri Lima kepada Siwalima semalam melalui telepon selulernya mengakui, kalau debit air Way Ela meningkat seiring hujan yang terus mengguyur kawasan itu.

Jika sebelumnya petugas di Negeri Lima menjelaskan status dam alam itu berdasarkan ketinggian air dengan jumlah tertentu, maka kemarin, akibat debit air yang sudah me­le­wati batas yang sudah di­tentukan membuat masyarakat panik dan ketakutan.

Ketakutan mulai me­muncak, lantaran permukaan air mulai "ber­main" di pintu masuk dan keluar ben­dungan tersebut. Sebagian anak-anak dan kaum perempuan memilih mengungsi ke negeri tetangga kare­na takut menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Iya masyarakat selama ini tidak pernah melihat kondisi Way Ela se­perti itu, sehingga ketika hujan seha­rian kemarin (Rabu-red), debit air mulai "bermain" di pintu masuk dan keluar bahkan sudah melewati garis awas. Mereka takut dan me­milih mengungsi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," jelas Mahulau. 

Komandan Satgas Tanggap Daru­rat Bencana dan Pasca Bencana Na­tural Dam Way Ela, Kolonel Inf Asep Kurnaedi melalui telepon selu­lernya semalam mengakui hal tersebut.

Namun demikian, menurut Dan­rem 151/Binaiya ini,  meskipun Way Ela debit airnya terus meningkat, kondisinya masih dikate­go­rikan aman. Pasalnya kata Kurnaedi, saat ini Way Ela terbantu dengan sembi­lan unit pompa air yang terus bekerja 1x 24 jam.

"Memang kalau kondisi Way Ela itu belum ada pompa mungkin kita harus waspada, tapi sekarang sudah terbantu dengan pompa-pompa air itu, sehingga saya nyatakan kondisi­nya aman," jelasnya.

Tertkait dengan sikap warga Nege­ri Lima yang sudah mulai meng­ungsi, Kurnaedi mengatakan, itu hak mas­ya­rakat setempat. Sebab kesadaran masyarakat akan bencana sudah membaik.

"Ya kita tidak boleh melarang, me­reka sudah mulai sadar, artinya me­reka antisipasi. Tapi sekali lagi saya katakan kondisi Way Ela masih aman. Kalau  mengungsi, harus saya yang komando barulah masya­rakat setempat mengungsi. Tapi kalau ada yang sudah mulai meng­ungsi, ya itu hak mereka," pung­kasnya.

Sementara Sekretaris Badan Pena­nggulangan Bencana Daerah (BP­BD) Provinsi Maluku, Kifli Wakano yang dihubungi semalam melalui telepon selulernya tidak berhasil. Siwalima yang mencoba mengirim pesan singkat guna mengkonfirmasi keberadaan Way Ela pun tidak dijawab meski  ponselnya aktif.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Maluku juga telah mengambil lang­kah antisipatif untuk mencegah bo­bolnya Natural Dam Way Ela. Lang­kah antisipatif tersebut dilakukan guna menghindarkan berbagai hal yang tidak diinginkan terjadi pada masyarakat yang ada di desa Negeri Lima dan sekitarnya.

"Saya sudah dengar status Way Ela yang tadinya siaga kini telah ma­suk pada posisi awas. Kalau menge­nai antipasinya, kami Pemerintah Provinsi Maluku sudah mengambil langkah antisipatif ," ungkap Guber­nur Maluku Karel Albert Ralahalu ke­pada Siwalima, disela-sela peri­ngatan HUT Koperasi Indonesia ke-66, di Lapangan Merdeka, Ambon, Kamis (18/7).

Debit air Dam Way Ela terus me­nunjukan peningkatan. Jika sebe­lum­nya  di musim penghujan ini sta­tus­nya terus meningkat hingga berada pada titik waspada, maka terhitung sejak Selasa (16/7), bendungan yang terjadi secara alamia itu statusnya naik yakni berada pada titik awas. (S-32)

Berita Terkait

Siwalima 01 Jan, 1970


-
Source: http://www.siwalimanews.com/post/antisipasi_way_ela
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

0 komentar: